Kamis, 31 Oktober 2013

Temui Buruh, Jokowi: Ayo Ngomong Biar Rampung

Sumber : Tempo.co
TEMPO.CO
, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menemui para buruh yang sedang unjuk rasa di depan kantornya, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. "Saya minta lima orang saja lah ngomong, biar cepat rampung," kata dia saat berjalan menuju ke tempat massa berorasi, Kamis, 31 Oktober 2013. Jokowi sebelumnya tak mau menemui buruh sebelum mendapat angka dari Dewan Pengupahan.

Saat tiba di kerumunan massa buruh, Jokowi yang mengenakan kemeja putih lengan panjang dan celana kain hitam itu pun langsung berinteraksi dengan orator yang berada di atas mobil komando. "Dua orang sini turun ngomong," teriak Jokowi ke orator. Para buruh pun bersuka cita, kemudian berkoordinasi menentukan siapa yang akan masuk menemui mantan Wali Kota Solo itu.

Jokowi menuturkan tujuannya menemui buruh ini lantaran sampai sekarang belum mengerti apa maunya buruh. "Sampai detik ini saya belum ngerti, KHL seperti apa, UMP seperti apa. Yang dari pengusaha seperti apa, yang dari pekerja seperti apa. Saya harus berada di posisi tengah," kata Jokowi tegas. Ia ingin mendengar secara langsung apa maunya buruh serta apa maunya pengusaha. "Besok panggil pengusaha, syukur-syukur UMP sudah ditetapkan, jadi tidak perlu."

Alumnus Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada itu mengaku bosan lantaran setiap tahun urusan antara buruh-pengusaha terkait upah tak pernah terselesaikan. "Tiap tahun kita mau seperti ini terus? Harusnya ada keputusan yang final, yakni undang-undang upah," ujarnya.

Dalam UU Upah ini, kata dia, bisa saja ditentukan semisal per sektor, per komoditi, Penanaman Modal Asing, dan Penanaman Modal Dalam Negeri. "Mungkin lebih detailnya nanti," tuturnya. Kemudian, kata Jokowi, upah baru dinaikkan bila ada perubahan pada tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan hal-hal lain

Sebab, bila konflik buruh-pengusaha tidak segera diatasi, kata Jokowi, imej investasi di Jakarta akan negatif di kalangan investor. "Ini bukan masalah upahnya berapa, tapi hubungan di kita tidak harmonis," ujarnya.

LINDA TRIANITA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon untuk komentar menggunakan kata yang sopan, tidak mendiskreditkan seseorang atau mengandung unsur SARA.
Apabila Admin menganggap bahwa komentar dianggap tidak etis untuk ditampilkan maka akan dihapus.
Terima kasih