Sumber : Tempo.co
TEMPO.CO, Jakarta
- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menemui para buruh yang sedang unjuk
rasa di depan kantornya, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. "Saya
minta lima orang saja lah ngomong, biar cepat rampung," kata dia saat berjalan menuju ke tempat massa berorasi, Kamis, 31 Oktober 2013. Jokowi sebelumnya tak mau menemui buruh sebelum mendapat angka dari Dewan Pengupahan.
Saat
tiba di kerumunan massa buruh, Jokowi yang mengenakan kemeja putih
lengan panjang dan celana kain hitam itu pun langsung berinteraksi
dengan orator yang berada di atas mobil komando. "Dua orang sini turun ngomong,"
teriak Jokowi ke orator. Para buruh pun bersuka cita, kemudian
berkoordinasi menentukan siapa yang akan masuk menemui mantan Wali Kota
Solo itu.
Jokowi menuturkan tujuannya menemui buruh ini lantaran
sampai sekarang belum mengerti apa maunya buruh. "Sampai detik ini saya
belum ngerti, KHL seperti apa, UMP seperti apa. Yang dari
pengusaha seperti apa, yang dari pekerja seperti apa. Saya harus berada
di posisi tengah," kata Jokowi tegas. Ia ingin mendengar secara langsung
apa maunya buruh serta apa maunya pengusaha. "Besok panggil pengusaha,
syukur-syukur UMP sudah ditetapkan, jadi tidak perlu."
Alumnus
Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada itu mengaku bosan lantaran
setiap tahun urusan antara buruh-pengusaha terkait upah tak pernah
terselesaikan. "Tiap tahun kita mau seperti ini terus? Harusnya ada
keputusan yang final, yakni undang-undang upah," ujarnya.
Dalam
UU Upah ini, kata dia, bisa saja ditentukan semisal per sektor, per
komoditi, Penanaman Modal Asing, dan Penanaman Modal Dalam Negeri.
"Mungkin lebih detailnya nanti," tuturnya. Kemudian, kata Jokowi, upah
baru dinaikkan bila ada perubahan pada tingkat inflasi, pertumbuhan
ekonomi, dan hal-hal lain
Sebab, bila konflik buruh-pengusaha
tidak segera diatasi, kata Jokowi, imej investasi di Jakarta akan
negatif di kalangan investor. "Ini bukan masalah upahnya berapa, tapi
hubungan di kita tidak harmonis," ujarnya.
LINDA TRIANITA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon untuk komentar menggunakan kata yang sopan, tidak mendiskreditkan seseorang atau mengandung unsur SARA.
Apabila Admin menganggap bahwa komentar dianggap tidak etis untuk ditampilkan maka akan dihapus.
Terima kasih