Sumber : Tempo.co
TEMPO.CO, Jakarta
- Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsudin mengatakan, awal
mula terkuaknya dugaan pemerasan yang dilakukan Direktur Perdata
Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, Koriel Lilik Haryanto,
berawal dari laporan masyarakat kepada Wakil Menteri Hukum dan Denny
Indrayana.
Kementerian kemudian menggelar pemeriksan yang
dipimpin oleh Inspektur Wilayah dan beberapa auditor kepada informan dan
orang yang diduga melakukan tindakan pemerasan tersebut, baik dari
pihak internal maupun eksternal Kementerian Hukum.
"Staf
Direktorat perdata menerima amplop cokelat dari seseorang untuk
diserahkan kepada Direktur Perdata, kemudian Wakil Menteri menerima
laporan adanya penyerahan sejumlah uang tersebut," kata Amir dalam
keterangan persnya di Jakarta, Rabu, 9 Oktober 2013.
Amir
mengatakan, amplop cokelat tersebut diserahkan pejabat staf Direktorat
Perdata melalui jenjang hierarki hingga akhirnya sampai ke Direktur
Perdata Koriel Lilik Haryanto. Pada pemeriksaan, Tim Pemeriksa menanyakan perihal laporan penyerahan uang.
Setelah
dikonfirmasi ke pelapor, jelas bahwa Direktur Perdata memang menerima
amplop cokelat berisi uang yang tidak diketahui jumlahnya. Tim pemeriksa
bersama Koriel mengambil amplop cokelat itu dari apartemen Koriel. Dari
penghitungan diketahui jumlah uang yang berada di dalam amplop mencapai
Rp 95 juta.
Amir mengatakan atas laporan lengkap yang
diterimanya pada Senin, 7 Oktober 2013, ia memerintahkan agar Koriel
melaporkan uang yang diterimanya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi
sesuai kerjasama gratifikasi yang sudah ditandatangani antara
Kementerian Hukum dengan KPK.
Amir mengatakan, pihaknya saat ini
sedang mempertimbangkan untuk menerima permohonan pengunduran diri
Koriel dari jabatannya sebagai Direktur Perdata Direktorat Jenderal
Administrasi Hukum Umum.
Sebelumnya, sumber Tempo menyebutkan,
Koriel tertangkap tangan menerima suap di ruangannya, Jumat siang, 4
Oktober 2013. Ia ditangkap di ruangannya tak berapa lama setelah salat
Jumat. Tim menemukan sejumlah uang yang diduga suap untuk mengurus
perihal penempatan notaris di Jakarta.
MAYA NAWANGWULAN
Berita populer:
Ini Aliran Transaksi Mencurigakan Akil MochtarInilah Orang yang Diduga Tampung Duit Akil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon untuk komentar menggunakan kata yang sopan, tidak mendiskreditkan seseorang atau mengandung unsur SARA.
Apabila Admin menganggap bahwa komentar dianggap tidak etis untuk ditampilkan maka akan dihapus.
Terima kasih