Kamis, 10 Oktober 2013

Kronologis Suap Kemenkumham Versi Menteri Amir

Sumber : Tempo.co

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsudin mengatakan, awal mula terkuaknya dugaan pemerasan yang dilakukan Direktur Perdata Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, Koriel Lilik Haryanto, berawal dari laporan masyarakat kepada Wakil Menteri Hukum dan Denny Indrayana.

Kementerian kemudian menggelar pemeriksan yang dipimpin oleh Inspektur Wilayah dan beberapa auditor kepada informan dan orang yang diduga melakukan tindakan pemerasan tersebut, baik dari pihak internal maupun eksternal Kementerian Hukum.

"Staf Direktorat perdata menerima amplop cokelat dari seseorang untuk diserahkan kepada Direktur Perdata, kemudian Wakil Menteri menerima laporan adanya penyerahan sejumlah uang tersebut," kata Amir dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu, 9 Oktober 2013.

Amir mengatakan, amplop cokelat tersebut diserahkan pejabat staf Direktorat Perdata melalui jenjang hierarki hingga akhirnya sampai ke Direktur Perdata Koriel Lilik Haryanto. Pada pemeriksaan, Tim Pemeriksa menanyakan perihal laporan penyerahan uang.

Setelah dikonfirmasi ke pelapor, jelas bahwa Direktur Perdata memang menerima amplop cokelat berisi uang yang tidak diketahui jumlahnya. Tim pemeriksa bersama Koriel mengambil amplop cokelat itu dari apartemen Koriel. Dari penghitungan diketahui jumlah uang yang berada di dalam amplop mencapai Rp 95 juta.

Amir mengatakan atas laporan lengkap yang diterimanya pada Senin, 7 Oktober 2013, ia memerintahkan agar Koriel melaporkan uang yang diterimanya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi sesuai kerjasama gratifikasi yang sudah ditandatangani antara Kementerian Hukum dengan KPK.

Amir mengatakan, pihaknya saat ini sedang mempertimbangkan untuk menerima permohonan pengunduran diri Koriel dari jabatannya sebagai Direktur Perdata Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum.

Sebelumnya, sumber Tempo menyebutkan, Koriel tertangkap tangan menerima suap di ruangannya, Jumat siang, 4 Oktober 2013. Ia ditangkap di ruangannya tak berapa lama setelah salat Jumat. Tim menemukan sejumlah uang yang diduga suap untuk mengurus perihal penempatan notaris di Jakarta.

MAYA NAWANGWULAN
 
Berita populer:
Ini Aliran Transaksi Mencurigakan Akil MochtarInilah Orang yang Diduga Tampung Duit Akil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon untuk komentar menggunakan kata yang sopan, tidak mendiskreditkan seseorang atau mengandung unsur SARA.
Apabila Admin menganggap bahwa komentar dianggap tidak etis untuk ditampilkan maka akan dihapus.
Terima kasih