Sumber : Tempo.co
TEMPO.CO, Jakarta
- Bekas Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Luthfi Hasan Isaaq, kena
tegur hakim lantaran membantah kenal sosok Non Saputri alias Bunda
Putri. Padahal, sebelumnya ia mengatakan dengan lancar bahwa perempuan
itu dekat dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
“Anda tidak
rasional. Ketika ditanyakan dekat dengan SBY, langsung cepat menjawab.
Tapi begitu ditanyakan dia siapa, saudara tidak tahu,” katanya hakim
anggota Nawawi Pomolango di persidangan Ahmad Fathanah di Pengadilan
Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis, 10 Oktober 2013.
Tak hanya
itu, hakim Nawawi juga mengaku tak suka karena Luthfi menuding berbagai
pihak. Sebab, selain menyebut dekat dengan SBY, Luthfi juga mengatakan
Bunda Putri merupakan anak pendiri Golkar. “Saya tidak mau persidangan
ini jadi ruang untuk nyekak sana nyekak sini,” ujar Nawawi.
Dalam
kesaksiannya untuk Fathanah, Luthfi akhirnya mengakui mengenal Bunda
Putri. Ia mengatakan mengenal Bunda dari Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi
Aminuddin. Luthfi mengatakan pernah beberapa kali bertemu dengannya.
“Saya bertemu dia tiga-empat kali,” katanya.
Luthfi membenarkan
bahwa Bunda merupakan orang yang penting. Menurut dia, Bunda memiliki
banyak informasi seputar kabinet pemerintahan. “Dia penghubung antara
dewan pembina dengan dewan pembina,” katanya. Luthfi tak menjelaskan
dewan pembina mana yang dimaksud.
Nama Bunda Putri pertama kali
muncul dalam rekaman telepon yang diputar jaksa di persidangan Ahmad
Fathanah pada 29 Agustus lalu. Dalam rekaman itu, Bunda Putri membahas reshuffle kabinet SBY dengan Luthfi. Mereka menyebut sejumlah nama, seperti Haji Susu, Pak Tan, Dipo, dan Pak Lurah.
Meski beberapa kali berkomunikasi dengan Bunda, Luthfi mengaku tak mengenal siapa nama lengkapnya. "Tidak tahu," katanya.
NUR ALFIYAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon untuk komentar menggunakan kata yang sopan, tidak mendiskreditkan seseorang atau mengandung unsur SARA.
Apabila Admin menganggap bahwa komentar dianggap tidak etis untuk ditampilkan maka akan dihapus.
Terima kasih