VIVAnews
- Partai Demokrat mengancam kadernya yang bergabung dengan organisasi
kemasyarakatan yang didirikan Anas Urbaningrum, Perhimpunan Pergerakan
Indonesia (PPI). Ancaman itu disampaikan Wakil Ketua Umum Partai
Demokrat, Max Sopacua, Rabu 18 September 2013, di Gedung Dewan
Perwakilan Rakyat RI, Jakarta.
"Ormas itu didirikan
Anas, mantan Ketua Umum Demokrat yang dipecat. Yang kami pikirkan,
mereka sebagai kader Demokrat dan masih duduk sebagai anggota DPR,
melakukan hal-hal seperti itu bagaimana? Itu namanya pembelotan," kata
Max.
Menurut Max, larangan kadernya bergabung ke PPI bukan karena takut Partai Demokrat tergerogoti, tapi masalah etika politik.
"Kalau Pasek dan Saan kita tahu lah, dari zaman dulu sudah sama Anas. Tapi tidak perlu masuk PPI. Kalau mau masuk 'paguyuban padi menguning' atau ormas yang lain tidak masalah," ujar dia.
Jika ada kader Demokrat yang bergabung di PPI, mareka bakal dikenai sanksi. "Pokoknya ada sanksi, ditegur atau diberhentikan. Ada macam-macam sanksi," Max mengingatkan.
Max yakin suatu saat PPI akan menjadi partai politik untuk mengusung Anas kembali. "Anas bukan tipe penggembos, dia hanya politisi yang ingin manggung lagi, jadi disiapkan sejak sekarang. PPI itu bisa saja jadi partai politik, kayak Nasdem," ujar dia. (kd)
Menurut Max, larangan kadernya bergabung ke PPI bukan karena takut Partai Demokrat tergerogoti, tapi masalah etika politik.
"Kalau Pasek dan Saan kita tahu lah, dari zaman dulu sudah sama Anas. Tapi tidak perlu masuk PPI. Kalau mau masuk 'paguyuban padi menguning' atau ormas yang lain tidak masalah," ujar dia.
Jika ada kader Demokrat yang bergabung di PPI, mareka bakal dikenai sanksi. "Pokoknya ada sanksi, ditegur atau diberhentikan. Ada macam-macam sanksi," Max mengingatkan.
Max yakin suatu saat PPI akan menjadi partai politik untuk mengusung Anas kembali. "Anas bukan tipe penggembos, dia hanya politisi yang ingin manggung lagi, jadi disiapkan sejak sekarang. PPI itu bisa saja jadi partai politik, kayak Nasdem," ujar dia. (kd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon untuk komentar menggunakan kata yang sopan, tidak mendiskreditkan seseorang atau mengandung unsur SARA.
Apabila Admin menganggap bahwa komentar dianggap tidak etis untuk ditampilkan maka akan dihapus.
Terima kasih