SUMBER : Serambi Indonesia
BANDA ACEH - Kapolda Aceh, Irjen Pol Herman Effendi mengungkapkan,
kutipan liar yang biasa disebut “pajak nanggroe” masih saja dikutip oleh
sebagian eks kombatan GAM yang belum memiliki pekerjaan, sehingga hal
ini dapat menghambat pembangunan Aceh. Oleh karena itu, Polda dan
Pemerintah Aceh kini bekerja sama agar pemerintah dapat memfasilitasi
pekerjaan tetap untuk para pengutip pajak nanggroe tersebut.
Kapolda
menyampaikan hal itu menjawab pertanyaan seorang pejabat atase militer
Australia saat menerima kunjungan 14 pejabat atase militer negara
sahabat yang bermarkas di Jakarta, Selasa (17/9), di Aula Mapolda Aceh,
Banda Aceh. Kedatangan mereka dalam rangka military atache tour (Milat)
itu untuk mengetahui situasi terkini Aceh.
“Memang betul masih
ada mantan GAM yang belum mendapat pekerjaan sehingga berperilaku
layaknya preman, seperti saudara sampaikan tadi. Misalnya, kalau ada
proyek pembangunan jembatan, mereka meminta uang dengan dalih pajak
nanggroe. Tetapi itu terjadi bukan di seluruh Aceh, melainkan di lintas
timur, mulai Aceh Tamiang hingga Banda Aceh,” beber Kapolda.
Kapolda
menambahkan, pungutan liar (illegal tax) yang dapat menghambat
pembangunan Aceh itu sulit diungkap polisi, karena korban enggan
melapor. Namun, secara umum polisi mengetahui ada hambatan di bidang
ini. “Karena itu, sekarang kita bekerja sama dengan Pemerintah Aceh agar
pemerintah dapat memfasilitasi pekerjaan tetap untuk mereka,” kata
Kapolda.
Terkait soal penculikan pekerja asing PT Medco E&P
Malaka, Aceh Timur, Malcom Campbel Primrose (62) pada 11 Juni 2013 dan
dilepas kembali setelah dua hari diculik, menurut Kapolda, hal itu
dilakukan sekelompok orang karena persoalan pemutusan hubungan kerja
(PHK) terhadap karyawan lokal.
“Tiga penculik itu sudah ditangkap
di tiga tempat terpisah di Aceh Timur pada 29 dan 30 Juni lalu. Sisanya
empat orang lagi masih diburu polisi. Alhamdulillah, perkara ini
berhasil kita ungkap berkat kerja sama polisi dengan TNI, stakeholder
terkait, dan masyarakat,” sebut Kapolda.
Pertemuan yang dimulai
sekitar pukul 10.30 WIB itu berlangsung kira-kira satu jam. Selain
Kapolda, juga hadir Wakapolda Aceh, Brigjen Pol Husein Hamidi, Irwasda
Kombes Pol Syafril Nursal, serta para pejabat utama. Sedangkan pejabat
atase militer negara sahabat dipimpin Wakil Asisten Pengamanan Kesatuan
Angkatan Darat, Irwansyah, sebelumnya juga berkunjung ke Kantor Gubernur
yang diterima Sekda T Setia Budi.
Kedatangan mereka atas
undangan Kodam Iskandar Muda yang sudah tiba di Banda Aceh sehari
sebelumnya juga dalam rangka mempromosikan potensi wisata Aceh
sehubungan dengan Visit Aceh Year. Karena itu, selama tiga hari di Banda
Aceh, mereka juga berkunjung ke Museum Tsunami, Kapal PLTD Apung, dan
hari ini sebagai hari terakhir, mereka akan meninjau persiapan Pekan
Kebudayaan Aceh (PKA) di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh. (sal)
Silahkan Baca Juga :
Kilas Balik Pajak Nangroe
Kader PA Kibarkan Bintang-Bulan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon untuk komentar menggunakan kata yang sopan, tidak mendiskreditkan seseorang atau mengandung unsur SARA.
Apabila Admin menganggap bahwa komentar dianggap tidak etis untuk ditampilkan maka akan dihapus.
Terima kasih