Kamis, 19 September 2013

Ketika Kontestan Miss World Tak Berbahasa Inggris

SUMBER : TEMPO.CO

11 Finalis Tantangan Fashion Baju Pantai atau Beach Fashion Miss World 2013, saat menjalani sesi foto eksklusif di sebuah pantai yang indah di Bali (16/9). Sesi foto ini dilakukan secara terpisah dan bersama-sama. Missworld.com
TEMPO.CO, Gianyar--Tidak semua kontestan Miss World 2013 mampu berbicara bahasa Inggris dengan baik. Bahkan ada pula di antaranya yang benar-benar tidak bisa berbicara dengan bahasa internasional itu.

Para penerjemah mereka tentunya tidak dapat selalu berada di sampingnya di semua acara untuk membantu beberapa kontestan ini berbicara kepada awak media yang ingin menggali informasi tentang mereka. Berbagai ekspresi langsung ditampilkan oleh para wakil negara ini ketika didatangi awak media untuk berbicara.

"Sorry I can not speak English," kata Miss Turki, Ruveyda Oksuz kepada Tempo di Bali Safari, Gianyar beberapa waktu lalu. Tempo baru menyapanya untuk mengajak berbicara tentang apa yang ia rasakan selama di taman satwa itu. Setelah mengatakan ketidakmampuannya berbicara bahasa Inggris, Ruveyda langsung pergi dan menghindar dari awak media.

Hal itu pula terjadi pada salah kontestan berkulit gelap. Ketika Tempo menanyakan asal negaranya, gadis itu langsung menjawab "No English," katanya yang juga langsung menghindar. Padahal, ada hal unik tentang wanita ini yang terlihat sedang memakai sepatu dengan motif mirip batik.

Ada pula kontestan yang berusaha dengan sangat keras berbicara bahasa Inggris, Miss Jepang, Michiko Tanaka salah satunya. Caranya berbicara bahasa Inggris masih sangat tertatih. Beberapa kali, kontestan di sampingnya membantu gadis ini mengakhiri kalimatnya karena terlalu lama merangkai kata. Walau cukup lama ia mencari kata yang tepat untuk mengungkapkan maksudnya tentang Pura Besakih yang sempat ia kunjungi, terlihat sekali gadis yang saat itu menggunakan gaun berwarna merah ini ingin berbicara kepada awak media yang menghampirinya.

Rasa ingin dekat kepada awak media pun ditunjukkan Miss Ekuador, Laritza Parraga. Gadis yang saat itu memakai topi ini juga tidak bisa sama sekali berbicara bahasa Inggris. Namun ia sangat akrab kepada awak media yang menghampirinya. Gadis cantik ini mau meladeni semua orang yang ingin berfoto dengannya. Ia bahkan meminta para wartawan dengan arahan terbatas untuk melambai gembira di depan kamera yang sudah ia nyalakan tombol videonya. "Ekuadoooor," katanya mengajak semua wartawan di sekelilingnya untuk berteriak bersama memanggil nama negaranya.

Tapi ada kejadian lucu antara Laritza dan wartawan setelah acara video dan berfoto itu. Setelah sama sama bergembira dan berfoto, para awak media rupanya tetap ingin mewawancarai gadis cantik ini. "Where is your translater?," kata seorang pewarta bertanya keberadaan penerjemahnya.

Tanpa menjawab dan tetap bermuka datar, Laritza hanya melihat muka si wartawan yang bertanya. Kembali si wartawan itu bertanya 'dimana penerjemahmu?' Hingga tiga kali dengan ekspresi tingkat tinggi dan gerakan tangan untuk menunjang perkataannya.

Namun Laritza tetap tidak bergerak memanggil penerjemahnya. Alih-alih menjawab pertanyaan wartawan, ia malah bertingkah lucu dengan memainkan lidah di mulutnya "bla bla bla bla," katanya seakan mencontoh gerakan bibir wartawan yang bertanya ke arahnya. Sontak wartawan yang menunggu jawabannya langsung tertawa terbahak bahak.

Akhirnya, si wartawan mengatakan "Tatania, Tatania?" kata si wartawan. Ternyata si wartawan itu pernah melihat Laritza memanggil penerjemahnya dengan sebutan Tatania. Barulah gadis berambut cokelat itu mengerti dan akhirnya memanggil penerjemahnya untuk membantunya berbicara dengan wartawan. Wawancara dengan susah payah itu pun akhirnya bisa dilakukan dengan baik setelah Laritza didampingi sang penerjemah.

MITRA TARIGAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon untuk komentar menggunakan kata yang sopan, tidak mendiskreditkan seseorang atau mengandung unsur SARA.
Apabila Admin menganggap bahwa komentar dianggap tidak etis untuk ditampilkan maka akan dihapus.
Terima kasih