SUMBER : TEMPO.CO
TEMPO.CO, Gianyar--Tidak
semua kontestan Miss World 2013 mampu berbicara bahasa Inggris dengan
baik. Bahkan ada pula di antaranya yang benar-benar tidak bisa berbicara
dengan bahasa internasional itu.
Para penerjemah mereka tentunya
tidak dapat selalu berada di sampingnya di semua acara untuk membantu
beberapa kontestan ini berbicara kepada awak media yang ingin menggali
informasi tentang mereka. Berbagai ekspresi langsung ditampilkan oleh
para wakil negara ini ketika didatangi awak media untuk berbicara.
"Sorry
I can not speak English," kata Miss Turki, Ruveyda Oksuz kepada Tempo
di Bali Safari, Gianyar beberapa waktu lalu. Tempo baru menyapanya untuk
mengajak berbicara tentang apa yang ia rasakan selama di taman satwa
itu. Setelah mengatakan ketidakmampuannya berbicara bahasa Inggris,
Ruveyda langsung pergi dan menghindar dari awak media.
Hal itu
pula terjadi pada salah kontestan berkulit gelap. Ketika Tempo
menanyakan asal negaranya, gadis itu langsung menjawab "No English,"
katanya yang juga langsung menghindar. Padahal, ada hal unik tentang
wanita ini yang terlihat sedang memakai sepatu dengan motif mirip batik.
Ada
pula kontestan yang berusaha dengan sangat keras berbicara bahasa
Inggris, Miss Jepang, Michiko Tanaka salah satunya. Caranya berbicara
bahasa Inggris masih sangat tertatih. Beberapa kali, kontestan di
sampingnya membantu gadis ini mengakhiri kalimatnya karena terlalu lama
merangkai kata. Walau cukup lama ia mencari kata yang tepat untuk
mengungkapkan maksudnya tentang Pura Besakih yang sempat ia kunjungi,
terlihat sekali gadis yang saat itu menggunakan gaun berwarna merah ini
ingin berbicara kepada awak media yang menghampirinya.
Rasa ingin
dekat kepada awak media pun ditunjukkan Miss Ekuador, Laritza Parraga.
Gadis yang saat itu memakai topi ini juga tidak bisa sama sekali
berbicara bahasa Inggris. Namun ia sangat akrab kepada awak media yang
menghampirinya. Gadis cantik ini mau meladeni semua orang yang ingin
berfoto dengannya. Ia bahkan meminta para wartawan dengan arahan
terbatas untuk melambai gembira di depan kamera yang sudah ia nyalakan
tombol videonya. "Ekuadoooor," katanya mengajak semua wartawan di
sekelilingnya untuk berteriak bersama memanggil nama negaranya.
Tapi
ada kejadian lucu antara Laritza dan wartawan setelah acara video dan
berfoto itu. Setelah sama sama bergembira dan berfoto, para awak media
rupanya tetap ingin mewawancarai gadis cantik ini. "Where is your
translater?," kata seorang pewarta bertanya keberadaan penerjemahnya.
Tanpa
menjawab dan tetap bermuka datar, Laritza hanya melihat muka si
wartawan yang bertanya. Kembali si wartawan itu bertanya 'dimana
penerjemahmu?' Hingga tiga kali dengan ekspresi tingkat tinggi dan
gerakan tangan untuk menunjang perkataannya.
Namun Laritza tetap
tidak bergerak memanggil penerjemahnya. Alih-alih menjawab pertanyaan
wartawan, ia malah bertingkah lucu dengan memainkan lidah di mulutnya
"bla bla bla bla," katanya seakan mencontoh gerakan bibir wartawan yang
bertanya ke arahnya. Sontak wartawan yang menunggu jawabannya langsung
tertawa terbahak bahak.
Akhirnya, si wartawan mengatakan
"Tatania, Tatania?" kata si wartawan. Ternyata si wartawan itu pernah
melihat Laritza memanggil penerjemahnya dengan sebutan Tatania. Barulah
gadis berambut cokelat itu mengerti dan akhirnya memanggil penerjemahnya
untuk membantunya berbicara dengan wartawan. Wawancara dengan susah
payah itu pun akhirnya bisa dilakukan dengan baik setelah Laritza
didampingi sang penerjemah.
MITRA TARIGAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon untuk komentar menggunakan kata yang sopan, tidak mendiskreditkan seseorang atau mengandung unsur SARA.
Apabila Admin menganggap bahwa komentar dianggap tidak etis untuk ditampilkan maka akan dihapus.
Terima kasih