Jumat, 20 September 2013

Kenapa TVRI Tak Bacakan HL Koran Tempo Pagi Ini?

SUMBER: TEMPO.CO

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap pagi TVRI selalu membacakan halaman depan media cetak nasional. Semua berita-berita utama koran dibacakan oleh presenter untuk disampaikan ke publik. Tapi pagi tadi, Kamis 19 September 2013, berdasarkan pantauan Tempo, TVRI melewatkan headline Koran Tempo. Presenter tak membaca HL koran ini. Padahal, HL Koran Tempo biasanya selalu dibaca presenter. 

Koran Tempo menulis HL "Penyiaran Konvensi Demokrat, TVRI Terindikasi Tabrak Aturan." Di halaman kedua menulis "Bos TVRI Disebut Rancang Siaran di Hotel".
Sekretaris Direksi TVRI Ussy Karundeng mengklaim tidak ada unsur kesengajaan penyiar TVRI tidak membacakan HL Koran Tempo pagi ini. Menurut Ussy, TVRI bahkan berterima kasih kepada Koran Tempo karena mengkritik lembaga penyiaran publik tersebut.

"Pasti maksudnya untuk membuat kami lebih baik," kata Ussy saat dihubungi, Kamis 19 September 2013. Pembacaan HL media-media nasional di TVRI, kata Usi, bertujuan untuk melayani publik. "Supaya masyarakat tahu agenda-agenda media nasional," kata dia.

Menurut Ussy, saat ini, seluruh media di Indonesia, termasuk TVRI, sama-sama tengah belajar menegakkan demokrasi. Untuk menegakkan demokrasi di TVRI, kata Ussy, semua harus bersedia dikritik dan melakukan otokirtik.

Saat ini, kata dia, TVRI tengah melakukan otokritik untuk memenuhi tugas yang diberikan undang-undang. "Untuk melaksanakan fungsinya kepada publik, tentu memerlukan dukungan dan kritikan stakeholders TVRI, baik internal maupun eksternal," ujar dia.

Menurut Ussy, kritikan Koran Tempo sangat bernas. "Tidak mungkin kami dalam 6 tahun menjadi televisi publik bisa seperti BBC atau PBS," kata Ussy. TVRI menjadi sorotan karena menyiarkan acara konvensi Demokrat selama selama 2 jam 23 menit tanpa henti pada Ahad malam, 15 September 2013. Pemaksaan Direktur Utama Televisi Republik Indonesia Farhat Syukri terhadap redaksi juga disorot.

TRI ARTINING PUTRI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon untuk komentar menggunakan kata yang sopan, tidak mendiskreditkan seseorang atau mengandung unsur SARA.
Apabila Admin menganggap bahwa komentar dianggap tidak etis untuk ditampilkan maka akan dihapus.
Terima kasih