SUMBER: TEMPO.CO
TEMPO.CO, Jakarta
- Setiap pagi TVRI selalu membacakan halaman depan media cetak
nasional. Semua berita-berita utama koran dibacakan oleh presenter untuk
disampaikan ke publik. Tapi pagi tadi, Kamis 19 September 2013,
berdasarkan pantauan Tempo, TVRI melewatkan headline Koran Tempo. Presenter tak membaca HL koran ini. Padahal, HL Koran Tempo biasanya selalu dibaca presenter.
Koran Tempo menulis HL "Penyiaran Konvensi Demokrat, TVRI Terindikasi Tabrak Aturan." Di halaman kedua menulis "Bos TVRI Disebut Rancang Siaran di Hotel".
Sekretaris Direksi TVRI Ussy Karundeng mengklaim tidak ada unsur kesengajaan penyiar TVRI tidak membacakan HL Koran Tempo pagi ini. Menurut Ussy, TVRI bahkan berterima kasih kepada Koran Tempo karena mengkritik lembaga penyiaran publik tersebut.
"Pasti maksudnya untuk membuat kami lebih baik," kata Ussy saat
dihubungi, Kamis 19 September 2013. Pembacaan HL media-media nasional di
TVRI, kata Usi, bertujuan untuk melayani publik. "Supaya masyarakat
tahu agenda-agenda media nasional," kata dia.
Menurut Ussy,
saat ini, seluruh media di Indonesia, termasuk TVRI, sama-sama tengah
belajar menegakkan demokrasi. Untuk menegakkan demokrasi di TVRI, kata
Ussy, semua harus bersedia dikritik dan melakukan otokirtik.
Saat
ini, kata dia, TVRI tengah melakukan otokritik untuk memenuhi tugas
yang diberikan undang-undang. "Untuk melaksanakan fungsinya kepada
publik, tentu memerlukan dukungan dan kritikan stakeholders TVRI, baik
internal maupun eksternal," ujar dia.
Menurut Ussy, kritikan Koran Tempo sangat bernas. "Tidak mungkin kami dalam 6 tahun menjadi televisi publik bisa seperti BBC atau PBS," kata Ussy. TVRI
menjadi sorotan karena menyiarkan acara konvensi Demokrat selama selama
2 jam 23 menit tanpa henti pada Ahad malam, 15 September 2013.
Pemaksaan Direktur Utama Televisi Republik Indonesia Farhat Syukri
terhadap redaksi juga disorot.
TRI ARTINING PUTRI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon untuk komentar menggunakan kata yang sopan, tidak mendiskreditkan seseorang atau mengandung unsur SARA.
Apabila Admin menganggap bahwa komentar dianggap tidak etis untuk ditampilkan maka akan dihapus.
Terima kasih