Wajar jika Anas membutuhkan tempat untuk aktualisasi diri.
Desy Afrianti, Syahrul Ansyar
VIVAnews
- Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman tidak terkejut
dengan langkah Anas Urbaningrum mendirikan organisasi masyarakat (ormas)
Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI).
Hayono menilai sebagai
mantan aktivis mahasiswa dan bekas ketua umum partai, wajar jika Anas
membutuhkan tempat untuk aktualisasi diri."Anas kan politisi. Dia pasti membuat pergerakan yang menguntungkan posisi politiknya di tengah-tengah Mas Anas menjadi tersangka dari KPK," kata Hayono di kantor pusat Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 24 September 2013.
Menurut mantan Menteri Pemuda dan Olahraga era Orde Baru itu, PPI tidak akan menggerogoti dan mengancam eksistensi Partai Demokrat. Sebab organisasi itu hanyalah sebuah ormas, bukan partai politik.
"Apapun saya yakin tujuan Mas Anas baik tapi Mas Anas juga tahu bahwa PPI ini bukan dibuat untuk merusak partai manapun apalagi Partai Demokrat yang dia pernah berada," ujarnya.
Hayono tidak sependapat jika pencopotan Saan Mustopa sebagai Sekretaris Fraksi Partai Demokrat dan Gede Pasek Suardika sebagai Ketua Komisi III adalah semata-mata karena kehadiran mereka dalam deklarasi PPI. Tidak hanya mereka berdua yang dirotasi, Hayono sendiri juga diganti sebagai Wakil Ketua Komisi I.
"Jadi pada saat yang bersamaan saya juga diganti. Kalau saya memang minta, saya minta untuk diganti sebagai wakil ketua BKSAP (Badan Kerjasama Antar Parlemen)," ujarnya.
"Kenapa? Sebagai Wakil Ketua BKSAP kesibukan itu tinggi. Sehingga akan mengganggu baik kegiatan sebagai Ketua BKSAP maupun sebagai peserta konvensi. Sehingga saya menjadi anggota biasa sekarang di BKSAP maupun di Komisi I," ucap dia. (umi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon untuk komentar menggunakan kata yang sopan, tidak mendiskreditkan seseorang atau mengandung unsur SARA.
Apabila Admin menganggap bahwa komentar dianggap tidak etis untuk ditampilkan maka akan dihapus.
Terima kasih