SUMBER : TEMPO.CO
TEMPO.CO , Jakarta:Pengamat
otomotif, Suhari Sargo, mengatakan melalui "low cost green car" (LCGC),
pemerintah memberi subsidi untuk orang mampu. "Karena pajak penjualan
barang mewah (PPnBM)-nya dibebaskan," ujarnya saat dihubungi Tempo,
Minggu, 22 September 2013.
Ia menjelaskan, pemerintah mensubsidi
konsumen LCGC dengan pembebasan PPnBM senilai Rp 20 juta untuk mobil
jenis tersebut. Suhari pun mempertanyakan kebijakan pemerintah itu.
"Kalau
LCGC diproduksi 100 ribu unit, kenapa uang PPnBM-nya tidak digunakan
saja untuk membangun sarana transportasi publik?" ucapnya. Suhari pun
berpendapat kehadirkan LCGC akan memperparah kemacetan ibukota.
Sementara
itu, Kementerian Perhubungan berharap agar produksi LCGC tidak terlalu
banyak. Menteri Perhubungan, Evert Erenst Mangindaan menyatakan,
kesiapan infrastruktur jalan harus diperhatikan agar keberadaan LCGC
tidak menambah kemacetan lalu lintas jalan.
"Sehingga seimbang
antara jalan dan kebutuhan kendaraan," kata dia. Mangindaan berpendapat,
kendaraan baru bukan solusi kemacetan. Sebaliknya, ia melanjutkan,
kehadiran kendaraan-kendaraan baru malah akan memperparah kemacetan.
Oleh karena itu, ia menyarankan masyarakat memprioritaskan penggunaan
kendaraan umum.
""Mass rapid transit" (MRT) saja belum rampung,"
kata Mangindaan. Ia mengimbau masyarakat menggunakan sarana transportasi
umum seperti kereta rel listrik (KRL) "commuter line" serta
TransJakarta.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Suroyo
Alimoeso mengatakan, kehadiran mobil murah dan ramah lingkungan
sebenarnya bagus. Namun, kata dia, harus ada kebijakan yang diperhatikan
sektor industri.
"Misalnya saja untuk satu kendaraan baru, dia
harus menyumbang lima kilometer jalan sehingga seimbang antara sarana
dan prasarana," ucapnya. Selain itu, Suroyo menyebut ada alternatif yang
bisa dijalankan.
"Biarkan saja kendaraan murah itu dijual, namun
hanya boleh digunakan pada Sabtu dan Minggu, saat lalu lintas tidak
terlalu padat," kata Suroyo.
MARIA YUNIAR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon untuk komentar menggunakan kata yang sopan, tidak mendiskreditkan seseorang atau mengandung unsur SARA.
Apabila Admin menganggap bahwa komentar dianggap tidak etis untuk ditampilkan maka akan dihapus.
Terima kasih