Di akhir hidupnya, Soekarno diasingkan Orde Baru di Istana Bogor.
Anggi KusumadewiVIVAnews – Almarhum Mun’im Idries yang meninggal Jumat dini hari, 27 September 2013, pernah menganalisis penyebab kematian presiden pertama RI, Soekarno, dalam bukunya yang berjudul Indonesia X Files: Mengungkap Fakta Kematian Bung Karno sampai Munir.
Mun’im berpendapat, Soekarno meninggal karena pembiaran negara terhadapnya. Pada akhir hidupnya, proklamator RI itu diasingkan pemerintah Orde Baru di Istana Bogor. Pribadi Soekarno yang amat dinamis dan aktif mendadak terkungkung hanya di balik tembok Istana. Perubahan suasana bagi Soekarno itu diduga amat fatal berimbas pada kesehatannya.
“Kondisi kesehatan yang jelek dan tidak mendapat perawatan yang seharusnya, tidak adanya atensi, serta pudarnya eksistensi, merupakan penjelasan yang rasional atas kematian Bung Karno,” tulis Mun’im. Dengan kata lain, lanjutnya, perlakuan Orde Baru terhadap Bung Karno sedikit-banyak punya andil atas kematiannya.
Mun’im menegaskan, pembiaran juga bisa merupakan penyebab kematian. Mun’im sendiri tidak pernah melakukan pemeriksaan forensik atas jasad Soekarno. Maka ia mendasarkan analisisnya terhadap berbagai berita di media massa.
Menurut Mun’im, meskipun Soekarno di akhir hidupnya memang sakit-sakitan, tapi sakit fisik itu hanyalah penyebab kecil. “Penyebab utama kematiannya karena dia diisolir dari banngsanya sendiri,” ujar Mun’im.
Kini Mun’im sang ahli forensik ternama Indonesia itu telah tiada karena sakit. Jenazah Mun’im akan dimakamkan usai salat Jumat. Saat ini jenazah Mun’im masih disemayamkan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat. (sj)
Berita Terkait :
Kesaksian Almarhum Mun'im Idries Dalam Kasus Antasari
Kapolri: Mun'im Idries Ahli Forensik Tangguh
Percakapan Mun’im Idries dengan Eks Kabareskrim Soal Munir
Pernah Dituduh Palsukan Visum, dr Mun'im Diadukan ke Polda
Deretan Kasus Besar yang Pernah Ditangani Mun'im Idries
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon untuk komentar menggunakan kata yang sopan, tidak mendiskreditkan seseorang atau mengandung unsur SARA.
Apabila Admin menganggap bahwa komentar dianggap tidak etis untuk ditampilkan maka akan dihapus.
Terima kasih