SUMBER : TEMPO.CO
TEMPO.CO, Jakarta
- Menteri Pertanian Suswono absen dari sidang mengenai dugaan kartel
impor bawang putih yang digelar Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).
Investigator KPPU Mohamad Noor Rofieq mengatakan Suswono harus hadir
karena kesaksiannya terkait kebijakan dan pelaksanaan Rekomendasi Impor
Hortikultura (RIPH) dibutuhkan untuk kasus ini.
"Ada banyak hal
yang ingin kami dalami. Misalnya ada pengunduran dan kemudian tidak
segera dibukanya pendaftaran RIPH periode Januari 2013, Itu kan ada jeda
waktu. Kenapa itu tidak dilakukan?" kata Rofieq ketika ditemui usai
sidang yang menghadirkan saksi dari Bea Cukai di Kantor KPPU, Jakarta,
Senin, 23 September 2013.
Rofieq mengatakan tertundanya
penerbitan RIPH mengundang pertanyaan karena pemerintah telah memiliki
analisa kebutuhan berdasarkan volume dan waktu. Apalagi Rofieq
menjelaskan bahwa bawang putih tergolong barang terlarang dan terbatas
(lartas).
"Ini komoditas lartas. Kalau bicara lartas ini suplai
demand, bagaimana mengatur suplai demand supaya harga tidak bergejolak.
jangan sampai meleset waktu, meleset volume. Meleset sedikit saja harga
pasti bergejolak, itu yang menjadi concern," kata Rofieq.
Rofieq
mengatakan pihaknya juga akan mendalami koordinasi antara Kementerian
Perdagangan dan Kementerian Pertanian dalam penerbitan izin impor. Dalam
kasus ini, Menteri Pertanian Suswono dihadirkan sebagai saksi.
Kasus
dugaan kartel bawang putih yang bergulir di KPPU menyeret 22 terlapor.
Para terlapor terdiri dari 19 perusahaan importir bawang putih dan 3
pejabat negara. Ketiga pejabat negara ini adalah Dirjen Perdagangan Luar
Negeri Kementerian Perdagangan Bachrul Chairi, Menteri Perdagangan Gita
Wirjawan dan Kepala Badan Karantina Pertanian Banun Harpini.
Meski
Suswono telah menugasi Kepala Biro Hukum dan Informasi Publik
Kementerian Pertanian, KPPU tidak jadi menggelar sidang dengan saksi
dari Kementerian Pertanian. KPPU memastikan akan memanggil ulang Suswono
pada sidang berikutnya yang belum ditentukan jadwalnya.
BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon untuk komentar menggunakan kata yang sopan, tidak mendiskreditkan seseorang atau mengandung unsur SARA.
Apabila Admin menganggap bahwa komentar dianggap tidak etis untuk ditampilkan maka akan dihapus.
Terima kasih