"Ini berpotensi mengganggu elektabilitas partai," kata Dewan Pembina.
Anggi Kusumadewi, Zahrul Darmawan (Depok)
VIVAnews –
Partai Gerindra merasa terganggu dengan kasus yang menimpa salah satu
legislatornya di DPRD Sulawesi Selatan, Abdul Chalik Suang. Chalik
dilaporkan ke polisi karena dituduh memukul seorang wanita hamil di
Makassar. Dewan Pimpinan Pusat Gerindra semalam langsung menggelar
sidang kode etik terhadap Chalik di Jakarta.
“Kasus ini sangat mengganggu kami. Banyak LSM yang bertanya. Apalagi Gerindra sekarang sedang besar dan selalu menjadi sorotan,” kata anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Permadi di Jakarta, Rabu 25 September 2013.
Ia khawatir kasus tersebut berpotensi mengganggu elektabilitas partai karena bisa berkembang menjadi politis. “Kami menyesalkan kenapa yang bersangkutan (Chalik) tidak langsung mengklarifikasi kasusnya sehingga tidak berkembang jadi opini seperti ini,” ujar Permadi.
Mantan anggota DPR itu belum tahu sanksi apa yang bakal dijatuhkan Gerindra terhadap Chalik. Menurutnya, saat ini semua anggota Majelis Etik Partai Gerindra sedang menyelidi kasus tersebut. “Kami baru menggelar sidang pertama, belum memutuskan apa-apa,” kata dia.
Chalik sendiri membantah kabar itu. Menurutnya, kejadian itu berawal ketika dia bersama istrinya mengendarai Avanza silver dan melintas di Jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar, pada pukul 14.00, Selasa 17 September. Chalik yang akan belok kanan nyaris bersenggolan dengan Honda Freed silver yang ditumpangi Mega Violetta, wanita yang tengah hamil muda, dan suaminya, Deri Fabian.
Karena tak ingin ambil risiko, mobil Chalik dan Mega berhenti bersamaan. “Mobil kami sudah mundur. Saat itu yang bawa mobil istri saya karena SIM saya sudah mati,” kata Chalik.
Chalik mengatakan saat itu Deri terus mencaci-makinya dengan bahasa kasar. Terpancing emosi, Chalik pun turun. Deri dan Mega malah semakin marah.
Istri Chalik, Silvana, mengatakan saat dia turun suaminya malah diserang. “Suami saya hanya menangkis. Itu saja, tak lebih. Aneh, kok malah dituduh memukul,” kata dia. Silvana mengatakan akan menuntut balik Mega atas tuduhan laporan palsu kepada suaminya.
Versi Mega
Mega sendiri melaporkan versi berbeda kepada polisi. Ia melapor bersama suaminya dalam kondisi wajah masih berdarah-darah.
“Kasus ini sangat mengganggu kami. Banyak LSM yang bertanya. Apalagi Gerindra sekarang sedang besar dan selalu menjadi sorotan,” kata anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Permadi di Jakarta, Rabu 25 September 2013.
Ia khawatir kasus tersebut berpotensi mengganggu elektabilitas partai karena bisa berkembang menjadi politis. “Kami menyesalkan kenapa yang bersangkutan (Chalik) tidak langsung mengklarifikasi kasusnya sehingga tidak berkembang jadi opini seperti ini,” ujar Permadi.
Mantan anggota DPR itu belum tahu sanksi apa yang bakal dijatuhkan Gerindra terhadap Chalik. Menurutnya, saat ini semua anggota Majelis Etik Partai Gerindra sedang menyelidi kasus tersebut. “Kami baru menggelar sidang pertama, belum memutuskan apa-apa,” kata dia.
Chalik sendiri membantah kabar itu. Menurutnya, kejadian itu berawal ketika dia bersama istrinya mengendarai Avanza silver dan melintas di Jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar, pada pukul 14.00, Selasa 17 September. Chalik yang akan belok kanan nyaris bersenggolan dengan Honda Freed silver yang ditumpangi Mega Violetta, wanita yang tengah hamil muda, dan suaminya, Deri Fabian.
Karena tak ingin ambil risiko, mobil Chalik dan Mega berhenti bersamaan. “Mobil kami sudah mundur. Saat itu yang bawa mobil istri saya karena SIM saya sudah mati,” kata Chalik.
Chalik mengatakan saat itu Deri terus mencaci-makinya dengan bahasa kasar. Terpancing emosi, Chalik pun turun. Deri dan Mega malah semakin marah.
Istri Chalik, Silvana, mengatakan saat dia turun suaminya malah diserang. “Suami saya hanya menangkis. Itu saja, tak lebih. Aneh, kok malah dituduh memukul,” kata dia. Silvana mengatakan akan menuntut balik Mega atas tuduhan laporan palsu kepada suaminya.
Versi Mega
Mega sendiri melaporkan versi berbeda kepada polisi. Ia melapor bersama suaminya dalam kondisi wajah masih berdarah-darah.
Mega mengatakan saat
kejadian Chalik bersama dia sedang mengemudikan mobil Avanza dan hendak
keluar dari Perumahan Metro Tanjung Bunga. Dari arah yang sama, mobil
milik Mega yang dikemudikan suaminya, Deri, berada di belakang mobil
Chalik. Dari arah berlawanan atau dari gerbang Jalan Raya Metro Tanjung,
sejumlah mobil antre hendak masuk ke perumahan tersebut sehingga
terjadi kemacetan.
Saat itu baik Mega dan Chalik tidak ada yang mau mengalah dan ingin lebih dulu lewat. Terjadilah adu mulut antara Chalik dan Deri. Chalik akhirnya memukul kaca mobil Mega dengan tangan dan meninju hidung Mega hingga berdarah. (kd)
Saat itu baik Mega dan Chalik tidak ada yang mau mengalah dan ingin lebih dulu lewat. Terjadilah adu mulut antara Chalik dan Deri. Chalik akhirnya memukul kaca mobil Mega dengan tangan dan meninju hidung Mega hingga berdarah. (kd)
Lihat juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon untuk komentar menggunakan kata yang sopan, tidak mendiskreditkan seseorang atau mengandung unsur SARA.
Apabila Admin menganggap bahwa komentar dianggap tidak etis untuk ditampilkan maka akan dihapus.
Terima kasih