Sabtu, 28 September 2013

Sultan Bicara Kritik Amin Rais pada Jokowi

SUMBER : TEMPOO.CO

TEMPO.CO , Yogyakarta: Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sultan Hamengkubuwono X mengingatkan para politikus harus berfikir ulang apabila mengkiritik tokoh populer seperti Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Menurut Sultan, tokoh populer yang berhasil memancing ketertarikan emosional calon pemilih di pemilu bisa sekaligus mendapatkan loyalitas mereka.

"Emosi (pemilih) sangat menentukan suksesnya membangun loyalitas (pada tokoh)," kata Sultan dalam pidato sambutan di pembukaan Festival Media II yang diadakan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia di UGM, Sabtu, 28 September 2013.

Sultan mencontohkan kritik Amin Rais terhadap Jokowi. "Kritik pak AR terhadap Jokowi bisa berpotensi berbalik menjadi bumerang," kata dia.

Sebelumnya, ramai pemberitaan kritik Amien Rais terhadap Jokowi. Misalnya, baru-baru ini Amin mengungkapkan Jokowi mirip bekas Presiden Filipina, Joseph Estrada, yang meraih popularitas pemilu karena terkenal sebagai bintang film. Dalam catatan sejarah, Estrada diturunkan dari jabatan presiden oleh demonstrasi people power pada 2001 lalu.

Menurut Sultan, di masa media televisi memiliki pengaruh besar seperti sekarang, politikus memang mudah membangun citranya lewat layar kamera. Fenomena yang disebut oleh Sultan sebagai Era Imaging ini mudah memunculkan banyak iklan mengenai hal-hal yang sebenarnya busuk. "Tapi, sekarang juga era learning, publik mudah sekali mempelajari rekam jejak tokoh," kata Sultan.

Kata Sultan, kemampuan publik mengakses data rekam jejak tokoh secara mudah membuat strategi pemasaran politik sulit memikat banyak orang apabila isinya manipulatif. Menurut Sultan, strategi pemasaran politik di media baru bisa memikat publik ketika isinya menampilkan tokoh yang memiliki program, kinerja, hingga sikap yang tidak cacat. "Pemasaran politik bisa berhasil ketika menawarkan produk yang segar, disukai secara berkelanjutan, dan sesuai kehendak publik," kata Sultan.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon untuk komentar menggunakan kata yang sopan, tidak mendiskreditkan seseorang atau mengandung unsur SARA.
Apabila Admin menganggap bahwa komentar dianggap tidak etis untuk ditampilkan maka akan dihapus.
Terima kasih