SUMBER : TEMPO.CO
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta menyiapkan enam strategi untuk menangkal “guyuran” mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) yang mulai bulan depan bakal berjejalan di jalan Ibu Kota. Enam jurus itu adalah membangun moda transportasi umum mass rapid transit dan
monorel, mendatangkan seribu bus besar dan sedang, menaikkan tarif
parkir, menerapkan sistem pembatasan mobil berdasarkan pelat nomor
genap-ganjil, serta jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP).
Sebagian dari enam skenario itu siap diterapkan. Sisanya dikebut dan
memasuki tahap pembangunan. Stasiun pertama proyek MRT, misalnya, akan
dibangun bulan depan di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Selatan. Proyek
monorel, yang sempat mangkrak, juga akan segera digeber pada Oktober
mendatang. (Lihat Infografis di hal A2)
Kemarin, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memastikan proyek ERP bakal segera bergulir. Dia mengaku pemerintah DKI sedang mendekati
beberapa badan usaha milik negara untuk berinvestasi pada proyek jalan
berbayar ini. “Baru BRI dan Bank Mandiri yang tertarik,” kata
Ahok–demikian Basuki biasa disapa.
Meski dua bank tersebut
sudah memberi sinyal positif, Ahok mengatakan, pemerintah DKI masih
memberi kesempatan bagi perusahaan lain untuk menanamkan modal pada
proyek yang bakal memakan biaya sekitar Rp 2 triliun itu.
“Seperti kontes kecantikan, kami menimbang siapa yang bisa memberi fee
lebih murah, teknologi lebih baik, dan tidak ada kecurangan,” ujar
Ahok. Yang jelas, kata dia, sistem ERP tak boleh menggunakan dana APBD,
seperti tertuang dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD). Selain itu, Ahok memastikan Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional sudah menyiapkan tata cara pelaksanaan lelang ERP dan aturan
jalan berbayar non-tol di dalam kota.
Pengamat dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI),
Darmaningtyas, menyarankan agar pemerintah ikut menanggung biaya
investasi ERP. Selain pelaksanaannya menjadi lebih cepat, pemerintah
bisa mendapat balik modal dalam tempo tiga-lima tahun. ”Dana pungutan
dari ERP bisa masuk ke kas daerah untuk memperbaiki sistem transportasi
umum,” ujarnya.
Ketua Komisi B DPRD Jakarta, Selamat Nurdin,
mengaku DPRD Jakarta belum pernah diajak berbicara soal implementasi
ERP. Meski begitu, dia setuju dengan kebijakan Gubernur Jakarta
menangkal mobil murah di Ibu Kota. “Sudah benar itu,” ujarnya kemarin.
Selamat juga menyarankan agar
Jokowi merumuskan aturan baru untuk membatasi peredaran mobil murah di
Ibu Kota, semisal membuat peraturan daerah guna menaikkan pajak
kendaraan bermotor. “Bisa juga menggandeng Tangerang, Depok, dan Bekasi
agar sama-sama menolak mobil murah itu,” kata politikus Partai Keadilan
Sejahtera ini.
Jokowi sendiri sampai kemarin berkukuh menolak
hadir dalam acara Indonesia International Motor Show (IIMS) 2013, yang
memamerkan mobil-mobil murah yang ditentangnya. “Kalau transportasi
massal sudah siap, mau mobil pribadi gratis juga tak masalah,” ujarnya.
LINDA TRIANITA | ANGGRITA DESYANI | RIZKI PUSPITA SARI | PRIBADI WICAKSONO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon untuk komentar menggunakan kata yang sopan, tidak mendiskreditkan seseorang atau mengandung unsur SARA.
Apabila Admin menganggap bahwa komentar dianggap tidak etis untuk ditampilkan maka akan dihapus.
Terima kasih