SUMBER : TEMPO.CO
TEMPO.CO, Jakarta
- Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane,
mempertanyakan kredibilitas Komisaris Jenderal Polisi Sutarman sebagai
calon tunggal kapolri yang diajukan presiden. Menurut dia, rekam jejak
Sutarman sebagai Kabareskrim tidak memuaskan karena banyaknya kasus yang
tidak selesai.
"Selama ini di Bareskrim banyak sekali
tunggakan-tunggakan kasus yang belum diselesaikan, misalnya kasus Alkes,
kasus pelat nomor yang diminta Bareskrim dari KPK. Jadi kalau dilihat
dari track record perlu dipertanyakan kapabilitasnya," katanya di
Jakarta, Jumat, 27 September 2013.
IPW menilai Sutarman sebagai
Kabareskrim gagal mengungkap banyaknya kasus korupsi yang terjadi di
internal kepolisian. Ia pun ragu ketika nanti sudah resmi menjabat
sebagai kapolri, Sutarman mampu menyelesaikan kasus kepolisian di
internal kepolisian. "KPK menyatakan Polri sebagai lembaga terkorup tapi
Sutarman sebagai Kabareskrim tidak pernah mengungkap kasus korupsi di
internal kepolisian," katanya.
Beberapa kasus penembakan polisi,
kata dia, juga membuktikan rekam jejak Sutarman yang tidak memuaskan.
Menurut dia, selama ini kasus-kasus penembakan tersebut ditangani oleh
Polda Metro Jaya. Tapi, divisi reskrim Polri seharusnya membantu Polda
menangani kasus ini. "Tapi hasilnya hingga kini tak satu pun diungkap,"
katanya.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari ini menyerahkan
nama calon kapolri ke Dewan Perwakilan Rakyat pada pukul 10.00 WIB.
Surat yang diajukan bernomor R-74/Pres/09/2013 tertanggal 26 September
2013. Judul surat: "Pemberhentian dan Pengangkatan Kapolri". Dalam
suratnya, SBY hanya mengusulkan Sutarman sebagai calon Kapolri.
ANANDA TERESIA
Berita Terkait :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon untuk komentar menggunakan kata yang sopan, tidak mendiskreditkan seseorang atau mengandung unsur SARA.
Apabila Admin menganggap bahwa komentar dianggap tidak etis untuk ditampilkan maka akan dihapus.
Terima kasih