Selasa, 24 September 2013

PDI-P Didesak Segera Tetapkan Capres

Sumber : nasional.kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com — Elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi sebagai calon presiden di Pemilu 2014 berada di urutan teratas dalam survei berbagai lembaga survei. Jokowi juga paling banyak diberitakan di media online serta paling banyak dibicarakan oleh pengguna media sosial.
Padahal, sampai sekarang Jokowi belum dipastikan bakal menjadi capres. Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang punya kewenangan menetapkan capres-cawapres PDI-P belum juga menentukan sikap.
Rupanya, kondisi itu membuat tim sukses bakal capres Gita Wirjawan gusar. Ade Armando, salah satu anggota tim sukses Gita, meyakini Jokowi bakal menang jika pemungutan suara pilpres dilakukan saat ini. Tidak ada tokoh lain yang bisa mengalahkan Jokowi.
"Tapi kan Jokowi belum tentu maju. PDI-P pertegaslah supaya orang-orang yang enggak punya peluang tidur-tidur saja," kata Ade saat acara jumpa pers pemaparan hasil analisis media sosial tentang capres 2014 oleh PoliticaWave.com di Jakarta, Selasa (24/9/2013).
Ketua DPP Partai Amanat Nasional Bima Arya Sugiarto mengatakan, apa yang ada di media sosial tentang Jokowi memang merupakan realitas. Saat kampanye sebagai calon wali kota Bogor beberapa waktu lalu, Bima mengaku sempat bertanya kepada warga siapa capres yang didukung. Sebanyak 90-an persen warga Bogor yang dia tanya mengaku mendukung Jokowi.
Pengamat politik dari Charta Politika, Yunarto Wijaya, mengatakan, Jokowi mendulang dukungan besar lantaran merupakan antitesis dari politikus yang selama ini dikenal publik seperti kotor dan arogan. Sosok Jokowi yang sederhana kemudian bisa dinikmati di media sosial.
Politikus PDI-P, Zuhairi Misrawi, menyatakan, ada fenomena Jokowi di tengah masyarakat. Sosok Jokowi sudah dicalonkan oleh rakyat meski PDI-P belum menetapkan capres. PDI0P, kata dia, tentu mempertimbangkan pandangan publik itu.

Sebelum Jokowi muncul, Zuhairi berpendapat, Indonesia memiliki banyak capres, tetapi tidak ada sosok pemimpin. Kini, ia menilai sosok pemimpin hanya ada di Jokowi. Ada tiga alasan dari penilaiannya itu.
"Pertama, Jokowi orang baik. Rekam jejaknya ada kebajikan. Kedua, ada kebijakan yang dirasakan rakyat seperti Kartu Jakarta Sehat, Kartu Jakarta Pintar. Ketiga, yang menarik blusukan-nya. Jadi pemimpin harus ada aksi," pungkas dia.
Editor : Hindra Liauw
Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon untuk komentar menggunakan kata yang sopan, tidak mendiskreditkan seseorang atau mengandung unsur SARA.
Apabila Admin menganggap bahwa komentar dianggap tidak etis untuk ditampilkan maka akan dihapus.
Terima kasih